Thursday, June 18, 2020

AKTIVA TETAP


AKTIVA TETAP
I.     Definisi Aktiva Tetap
   Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang berwujud, mempunyai nilai ekonomis lebih dari 1 tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional perusahaan, bukan untuk dijual kembali.
v Kriteria aktiva tetap :
a. Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan bukan untuk dijual kembali atau investasi,
b.  Dapat dipakai secara berulang-ulang,
c.   Masa manfaatnya/umur ekonomisnya lebih dari 1 tahun,
d.  Mempunyai nilai yang cukup material, artinya nilai/harga aktiva tersebut cukup tinggi.
v Berdasarkan sifat-sifatnya, aktiva tetap dibagi menjadi 2 :
a.  Aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets), yaitu aktiva yang mepunyai bentuk fisik.
b.    Aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets), yaitu suatu hak tertentu untuk jangka panjang.
II.     Karakteristik transaksi aktiva tetap :
a. Frekuensi terjadinya transaksi yang mengubah aktiva tetap relatif sedikit dibandingkan dengan transaksi yang mengubah aktiva lancar, namun umumnya menyangkut jumlah rupiah yang besar.
b.  Pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva tetap.
c.  Pengeluaran Yang bersangkutan dengan aktiva tetap perlu dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
·      Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure), dibebankan sebagai biaya pada periode akuntansi terjadinya.
·   Pengeluaran modal (capitaal expenditure), diperlukan sebagai tambahan harga pokok aktiva tetap dan dibebankan sebagai biaya dalam periode akuntansi yang menikmati pengeluaran modal tersebut.
v Transaksi-transaksi yang mengubah aktiva tetap terdiri dari :
a.    Transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap
b.    Transaksi yang mengubah rekening akumulasi penyusutan aktiva tetap
c.    Transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap
I.     Golongan Aktiva Tetap
a.   Tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement)
b.   Gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement)
c.   Mesin dan ekuipment pabrik
d.   Mesin dan ekuipment kantor
e.   Mebel
f.   Kendaraan darat
g.   Kendaraan air
h.   Kendaraan udara
i.    Aktiva lain-lain
II.     Jenis Aktiva Tetap
Tiap golongan dapat diperinci lebih lanjut, masing-masing sampai dengan 99 jenis. Contoh :Mesin dan ekuipment kantor dirinci menjadi :

01    Mesin ketik manual
02    Mesin ketik elektrinik
03    Mesin potong kertas
04    Mesing penghancur kertas
05    Mesin fotocopy
06    Mesin cetak komputer
07    Komouter
08    Overhead proyektor
09    TV monitor
10    Slide proyektor
III.     Struktur Kode Aktiva Tetap
Hal-hal yang diperlukan untuk membuat kode aktiva tetap antara lain :
a.   golongan aktiva tetap
b.   jenis aktiva tetap
c.   lokasi
d.   portability
e.   tahun perolehan
f.   fungsi yang bertanggungjawab dalam pemakaian aktiva tersebut.

v Transaksi yang mempengaruhi mutasi aktiva tetap yaitu :
1. Harga Perolehan/Harga pokok aktiva
Meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tersebut sehigga siap untuk dipakai dalam kegiatan normal perusahaan. Unsur harga perolehan suatu aktiva tetap dapat dibagi dilihat dalam uraian berikut :
a.    Tanah, yaitu harga beli tanah dari pemilik, biaya survei, biaya perantara atau komisi, biaya pematangan tanah, biaya balik nama di Agraria/BPN
b. Gedung, yaitu biaya perencanaan oleh arsitek, IMB, asuransi selama pembangunan gedung, dan semua pengeluaran lainnya yang dibutuhkan sehubungan dengan pembangunan gedung, serta biaya pemilikannya.
c.    Mesin, yaitu harga mesin menurut faktur pembelian, biaya angkutan, bea masuk PPN, bongkar dan angkut ke dalam pabrik, pasang dan stel mesin dan percobaan mesin.
d.    Kendaraan, yaitu harga kendaraan menurut faktur pembelian, bea balik nama.
2. Transaksi Perolehan
a.    Pembelian Tunai
Contoh :
1)    Pada tanggal 9 Agustus 2010 dibeli tunai sebuah kendaraan seharga Rp 40.000.000,-. Biaya balik nama,asuransi, dan lain-lain Rp 2.800.000,-
Harga kendaraan                         Rp 40.000.000
Biaya-biaya                                  Rp   2.800.000
Harga Perolehan                     =   Rp 42.800.000
Jurnal :
Kendaraan            Rp 42.800.000
        Kas                                         Rp 42.800.000
2)    Pada bulan Januari 1994 PT “TIGAJAYA” membeli tanah berikut gedung yang ada di atasnya dengan harga Rp 150.000.000,- . Biaya pengurusan termasuk bea balik nama, biaya perantara, dan biaya lain sebagainya ,berjumlah Rp 25.000.000,-. Menurut taksiran Kantor Pajak harga tanah dan bangunan tersebut adalah :
Harga Tanah                                               Rp 75.000.000,-
Harga Gedung                                            Rp 50.000.000,-
             Hitunglah :
a.    Harga perolehan tanah dan gedung yang harus dicatat PT “TIGAJAYA” pada saat pembelian.
b.    Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pembelian tanah dan gedung.
Jawab :
    a.  Harga perolehan tanah dan gedung = Rp 150.000.000 + Rp 25.000.000 = Rp 175.000.000
      Taksiran Kantor Pajak :
Harga Tanah                                  Rp 75.000.000,-
Harga Gedung                               Rp 50.000.000,-
                                                      Rp 125.000.000,-
Harga perolehan tanah : =  75.000.000/125.000.000 x 175.000.000 = 105.000.000
Harga perolehan gedung: =  50.000.000/125.000.000 x 175.000.000 = 75.000.000
Jurnal :
Tanah    Rp 105.000.000,-
Gedung Rp 75.000.000,-
Kas                                            Rp 175.000.000,-

b.    Pembelian Kredit
Contoh :
Pada tanggal 15 Mei 2010 dibeli sebuah mesin dengan 60 kali angsuran bulanan Rp 600.000,-. Harga tunai mesin tersebut Rp 30.000.000,-
Utang angsuran = 60 x Rp 600.000,- = Rp 36.000.000,-
Jumlah bunga yang ditangguhkan = Rp 36.000.000 – Rp 30.000.000
                                                                             = Rp 6.000.000,-
Jurnal : 
saat pembelian:
Mesin                                30.000.000
Bunga yang ditangguhkan 6.000.000
           utang angsuran                      36.000.000

saat membayar angsuran tiap bulannya:
Beban bunga tiap bulan : 6000.000/600.000 = 100.000,-
             Utang angsuran   Rp 600.000,-
             Beban bunga                        Rp 100.000,-
                                     Bunga yang ditangguhkan Rp 100.000,-
                                     Kas                                                         Rp 600.000,-
Soal :
Tanggal 2 Januari 1994 dibeli sebuah kendaraan seharga Rp 28.000.000,- baya balik nama Rp 1.500.000,- Umur ekonomis kendaraan tersebut ditaksir 10 tahun, dengan nilai residu Rp 7.500.000,-
Buatlah :
a.    Jurnal pada saat pembelian kendaraan jika :
1.    Pembelian tersebut dibayar tunai.
2.    Pembelian tersebut dibayar dengan 60 kali angsuran bulanan @Rp 600.000,-
b.    Jurnal pada saat membayar angsuran.
Jawab :
a.    Harga Pembelian          = Rp 28.000.000,-
    biaya balik nama            = Rp   1.500.000,-
Harga Perolehan                = 29.500.000,-

1.    Jurnal  saat pembelian tunai :
    Kendaraan           Rp 29.500.000,-
                   Kas                                                         Rp 29.500.000,-
2.    Jurnal saat pembelian kredit : (Bunga yang ditangguhkan)
    Kendaraan                                           Rp 29.500.000,-
    Bunga yang ditangguhkan                 Rp 6.500.000,-
                                   Utang angsuran                                   Rp 36.000.000,-
b.    Saat membayar angsuran : (Angsuran pertama)
Bunga = 6.500.000/60 = 108.333,33,-
jurnal: 
          Utang angsuran   Rp 600.000,-
          Beban bunga                        Rp 108.333,33,-
                          Bunga yang ditangguhkan Rp 108.333,33,-
                          Kas                                                         Rp 600.000,-

c.    Ditukar dengan aktiva lain
Contoh :
Sebuah kendaraan dengan harga perolehan Rp48.000.000,- .Telah disusutkan Rp24.000.000,- . Kendaraan tersebut ditukarkan dengan kendaraan baru seharga Rp60.000.000,- . Dalam pertukaran tersebut ,kendaraan lama dihargai Rp25.000.000,- . Buatlah perhitungan rugi laba pertukaran dan jurnalnya!
Jawab:
v Harga Perolehan kendaraan lama                               = Rp 48.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan                                = (Rp 24.000.000)
             Nilai buku kendaraan lama                                = Rp 24.000.000
Penilaian waktu pertukaran                                            = (Rp 25.000.000)
             Laba pertukaran kendaraan                              = Rp 1.000.000

v H.Perolehan kendaraan baru        =              Rp 60.000.000
Harga pertukaran kendaraan         =              (Rp 25.000.000)
Jumlah uang yang dibayarkan       =              Rp 35.000.000
v  Jurnal
Kendaraan (baru)                      Rp 60.000.000
Akm. penyusutan kendaraan      Rp 24.000.000
          Kendaraan (lama)                                               Rp 48.000.000
          Kas                                                                      Rp 35.000.000
          Laba pertukaran                                                  Rp 1.000.000
d.    Diperoleh dengan pembangunan sendiri, pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas dicatat dalam register bukti kas keluar, maka jurnalnya :
                                Aktiva dalam konstruksi      RpXX
                                                Kas                                                         RpXX
e.    Diperoleh dengan pembangunan sendiri, pengeluaran modal yang berupa pemakaian persediaan, distribusi gaji dan upah, dan pembebanan biaya overhead pabrik, maka jurnalnya :      
 Aktiva dalam konstruksi                     RpXX
                 Persediaan suku cadang                  RpXX
                Gaji dan upah                                       RpXX
                Biaya overhead pabrik                        RpXX

Harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sbb :
             Aktiva tetap                                                        RpXX
                             Aktiva tetap dalam konstruksi                            RpXX

f.    Diperoleh dari hadiah/sumbangan/donasi
Dicatat sebesar harga pasar (harga yang wajar), disertai dengan mengkredit akumulasi modal (modal hadiah/sumbangan/donasi).
Contoh :
Pada tanggal 30 Mei 2010 diterima hadiah dari pemerintah sebuah mesin senilai   Rp 15.000.000,-
Jurnal :                Mesin                                          Rp 15.000.000
                                            Modal hadiah /donasi                         Rp 15.000.000
3. Penyusutan atau Depresiasi Aktiva Tetap
Adalah alokasi harga perolehan aktiva tetap kepada periode-periode akuntansi dalam masa penggunaannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan :
a.    Harga Perolehan
Meliputi semua pengeluaran yang berhuungan dengan perolehan dan penyiapannya, sampai aktiva tetap yang bersangkutan siap dioperasikan.
b.    Nilai sisa/Nilai residu
Adalah taksiran nilai aktiva tetap setelah habis masa penggunaanya, dengan demikian jumlah harga perolehan dikurangi nilai residu adalah jumlah yang harus disusutkan.
c.    Umur ekonomis/Umur manfaat
Masa penggunaan aktiva tetap, yaitu sejak mulai dioperasikan sampai masa aktiva tetap yang bersangkutan secara ekonomis sudah tidak menguntungkan lagi. Biasanya ditetapkan berdasarkan taksiran.
d.    Metode penyusutan yang digunakan
Pemilihan metode tergantung kebijakan yang diambil oleh perusahaan.
Metode-metode penyusutan antara lain :
1.    Metode garis lurus (straight line method)
Adalah suatu cara untuk mengurangi dan  mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap menjadi beban dengan jumlah yang sama setiap periode akuntansi selama umur ekonomis aktiva tersebut. Rumus :

Tarif penyusutan = 100% / n
Beban penyusutan = tarif penyusutan x (HP-NS)
atau
Beban penyusutan = HP-NS / n

2.    Metode saldo menurun, yang meliputi :
a.    Metode jumlah angka tahun (sum of the years digits method)
Menyatakan bahwa penyusutan periodik semakin kecil. Tarif penyusutan dihitung berdasarkan tahun tafsiran umur kegunaan suatu aktiva. Jadi, penyusutan tiap tahun jumlahnya menurun. Rumus :

Jumlah angka tahun = n x (n+1) / 2 => hasilnya dijadikan penyebut
Tarif penyusutan = sisa umur ekonomis atau umur ekonomis dibalik => dijadikan sebagai pembilang
Dasar penyusutan = HP-NS
Beban penyusutan = tarif penyusutan / jumlah angka tahun x (HP-NS)

b.    Metode tarif tetap atas nilai buku/metode saldo menurun ganda (double declining balance method).
Penyusutan aktiva tetap tiap tahun ditentukan berdasarkan presentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan.Rumus :
Tarif penyusutan = 2 x tarif penyusutan metode garis lurus
                                = 2 x 100/Umur Ekonomis
Dasar penyusutan = nilai buku
*Tidak memperhatikan nilai residu

3.    Metode satuan produksi (unit of production method)
a.    Metode hasil produksi (productive output method)
Suatu cara untuk mengurangi atau mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap menjadi beban penyusutan yang dihubungkan dengan tafsiran kemampuan berproduksi (production capacity) aktiva tetap. Rumus :

Tarif Tahunan = produksi aktual per tahun / kapasitas produksi
Beban  penyusutan= Tarif tahunan x (HP-NS)
atau
Tarif per unit produk = HP-NS / kapasitas produksi
Beban penyusutan = Tarif per unit x Produksi aktual/tahun

b.    Metode jam kerja (service hours method)
Umur ekonomis suatu aktiva tetap ditaksir dalam jumlah jam kerja dan beban penyusutannya dihitung dengan dasar jam kerja yang sebenarnya setiap periode.
Rumus:

Tarif Tahunan = (jam kerja per tahun)/(kapasitas jam kerja)
Beban  penyusutan = Tarif tahunan x (HP-NS)
atau
Tarif per unit produk = (HP-NS)/(kapasitas jam kerja)
Beban penyusutan = Tarif per unit x jam kerja per tahun









No comments:

Post a Comment

RINGKASAN MATERI AKUNTANSI

A.       PENGERTIAN AKUNTANSI 1.        Menurut AICPA (Accounting Institute of Certified Public Accountant) : Akuntansi adalah seni penc...