Tuesday, February 19, 2019

RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI



DARI MIKROEKONOMI KE MAKROEKONOMI



Isu-isu Utama Dalam Analisis Mikroekonomi
1.       Menentukan jenis barang yang perlu diproduksi
2.       Menentukan cara produksi yang paling efisien
3.       Untuk siapa barang akan diproduksi
Analisis ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana suatu perekonomian berfungsi dan menjalankan kegiatannya.

Hakikat Teori Mikroekonomi adalah bagaimana suatu masyarakat:
-          Memiliki faktor-faktor produksi yang terbatas
-          Tetapi mempunyai keinginan memperoleh barang/jasa yang tidak terbatas
-         Maka membuat pilihan-pilihan dalam memproduksi dan mengkonsumsi barang/jasa sehingga kepuasan dan kesejahteraan masyarakat dapat dimaksimumkan.

Asal Mulanya Perkembangan Analisis Makroekonomi

Tumpuan Analisis Madzab Klasik
Yang termasuk ke dalam madzab klasik adalah ekonom yang hidup di zaman Adam Smith (1776) dan Keynes (1936) dimana mereka tidak membuat analisis mengenai pengangguran, inflasi, ketidakstabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena mereka menganggap sistem pasar bebas akan mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi yang efisien dalam jangka panjang. Pengangguran tenaga kerja penuh (kesempatan kerja penuh) akan selalu tercapai dan perekonomian akan mengalami pertumbuhan yang teguh.

Perkembangan Teori Makroekonomi


The Great Depression yaitu terjadinya kemunduran ekonomi di seluruh dunia pada tahun 1929-1932 yang diawali dengan kemerosotan ekonomi  di Amerika Serikat. Puncak kemerosotan ini adalah seperempat dari tenaga kerja Amerika Serikat menganggur dan pendapatan nasionalnya merosot tajam.  Kemunduran ini menimbulkan kesadaran kepada ahli-ahli ekonomi bahwa sistem pasar tidak dapat secara otomatis menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang teguh dan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Kemudian John Maynard Keynes mengemukakan pandangannya dan menulis buku yang berjudul The General Theory of Employment Interest, and Money (diterbitkan tahun 1936) yang menjadi landasan teori makroekonomi modern.

Pandangan Utama Teori Keynes


Secara garis besar dibagi menjadi 2 aspek, yaitu:
-          Kritik atas pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian. Kritik ini menunjukkan kelemahan-kelemahan dari teori ekonomi klasik “penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh selalu dicapai”.

-          Faktor utama yang akan menentukan prestasi kegiatan ekonomi suatu negara. Pengeluaran Agregat adalah pembelanjaan masyarakat atas barang dan jasa merupakan faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Sistem pasar bebas penggunaan tenaga kerja penuh tidak selalu tercipta dan diperlukan usaha dan kebijakan pemerintah untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh.

Isu-isu Utama dalam Analisis Makroekonomi
Penentuan kegiatan ekonomi
Analisis makroekonomi menunjukkan bagaimana pengeluaran agregat (permintaan agregat) dan penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian dalam suatu periode tertentu dan pendapatan nasional/produksi nasional yang tercipta. Dalam perekonomian modern, terdapat 4 komponen pengeluaran agregat:
-          Pengeluaran konsumsi rumah tangga
-          Investasi perusahaan-perusahaan
-          Pengeluaran dan konsumsi pemerintah
-          Ekspor

Analisis mengenai penentuan kegiatan perekonomian:
-          Analisis yang memisalkan harga tetap dan suku bunga tetap
-          Analisis yang memisalkan harga mengalami perubahan
-          Analisis yang memisalkan harga dan suku bunga mengalami perubahan

Masalah dan kebijakan makroekonomi
Salah satu aspek yang menjadi titik tolak analisis makroekonomi adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak selalu dapat mewujudkan:
-          Penggunaan tenaga kerja penuh
-          Kestabilan harga
-          Pertumbuhan ekonomi yang teguh

Setiap perekonimian akan selalu menghadapi masalah pengangguran, ketidakstabilan harga dan pertumbuhan ekonomi yang tidak teguh.

Teori makroekonomi menerangkan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Kebijakan ini berupa kebijakan fiskal (pajak dan pengeluaran pemerintah), kebijakan moneter (penawaran uang dan suku bunga) dan kebijakan segi penawaran.  

MASALAH UTAMA DALAM PEREKONOMIAN

Masalah Pertumbuhan ekonomi


Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah. Ini termasuk masalah makroekonomi jangka panjang, dari periode ke periode kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa meningkat. Kemampuan yang meningkat ini dipegaruhi faktor-faktor produksi seperti investasi, modal, tenaga kerja, dan sebagainya.

Perkembangan kemampuan dalam memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi kerap kali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Sehingga perkembangan ekonomi akan lebih lambat potensinya.

Kurva Kemungkinan Produksi dan Pertumbuhan Ekonomi



Kurva AB adalah kurva kemungkinan produksi yaitu batas maksimal produksi yang dapat diciptakan suatu negara dalam suatu waktu tertentu.

-          Dalam negara yang kurva batas produksinya AB, kemakmuran masyarakat mencapai paling maksimum apabila kombinasi barang industri dan barang pertanian berada di titik P. Berarti untuk memaksimumkan kemakmuran masyarakat, negara tersebut harus menghasilkan X0 barang industri dan Y0 barang pertanian.
-          Dalam kenyataannya misalkan tingkat produksi yang dicapai negara tersebut hanyalah yang ditunjukkan titik M, yaitu menghasilkan X1 barang industri dan Y1 barang pertanian. Tingkat kegiatan ekonomi di bawah potensi ini menyebabkan sebagian faktor-faktor produksi menganggur, termasuk tenaga kerja dan ini disebabkan karena kekurangan pengeluaran agregat.

-          Pada periode berikutnya, ditunjukkan oleh kurva AB ke CD yaitu pertambahan faktor-faktor produksi dan perkembangan teknologi memungkinkan negara memproduksi lebih banyak. Perubahan produksi ini ditunjukkan pada kurva CD dan titik R menggambarkan kombinasi yang dicapai. Dengan demikian secara potensial negara tersebut dapat menaikkan produksi dalam perekonomian yang ditunjukkan dari titik P ke titik R. Akan tetapi kegiatan ekonomi yang sebenarnya hanya berkembang dari titik M ke N, berarti pertumbuhan sebenarnya lebih lambat dari yang secara potensial dapat berlaku.

Pendapatan Nasional Potensial dan Sebenarnya



Grafik (a) menggambarkan pendapatan nasional potensial yaitu tingkat pendapatan nasional yang dicapai apabila tenaga kerja sepenuhnya digunakan. Garis “pendapatan nasional potensial” yang semakin naik menggambarkan bahwa faktor-faktor produksi yang semakin banyak jumlahnya dari tahun ke tahun dan kemajuan teknologi yang menaikkan produktivitas menyebabkan semakin lama semakin banyak produksi nasional yang dapat diwujudkan. Akan tetapi perekonomian tidak selalu menggunakan semua faktor produksi yang tersedia, termasuk tenaga kerja yang tersedia.

            Pendapatan nasional sebenarnya yang terwujud dari tahun ke tahun digambarkan dalam grafik (b). Perbedaan antara pendapatan nasional potensial dan pendapatan nasional yang sebenarnya dinamakan Jurang Produk Nasional Bruto (Jurang PNB). Apabila jurang PNB terwujud maka pengangguran akan berlaku. Semakin besar jurang PNB, semakin besar pula tingkat pengangguran dalam perekonomian. Selain itu, masyarakat juga tidak dapat menikmati kemakmuran potensial yang dapat dicapainya.

Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi


Konjungtur (Siklus Kegiatan Perusahaan/ business cycle)
Yaitu Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-perusahaan di dalam jangka panjang. Suatu siklus (cycle)  dalam satu periode konjungtur berbeda dengan siklus pada periode lain. Namun sifat-sifat dasarnya masih tetap sama.


Grafik diatas menggambarkan hubungan diantara periode dengan pendapatan nasional yang diwujudkan pada waktu tersebut. Dalam  siklus ABCDE, pergerakan dari A ke B dan C ke D menggambarkan kegiatan ekonomi yang sedang mengalami kemunduran. Sedangkan pergerakan dari B ke C dan D ke E menggambarkan kegiatan ekonomi yang mengalami pertumbuhan. Kemunduran yang serius akan menimbulkan masalah pengangguran, sedangkan perkembangan ekonomi yang terlalu pesat akan menyebabkan kenaikan harga-harga (Inflasi). Pengangguran dan inflasi dapat menimbulkan beberapa akibat butuk atas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam jangka panjang ketidakstabilan ekonomi dapat menimbulkan ketidakpastian dan berakibat buruk terhadap perkembangan ekonomi.

Masalah pengangguran


            Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.

Sebab berlakunya pengangguran
-          Kekurangan pengeluaran agregat (faktor utama)
-          Menanggur karena ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik
-          Penggunaan peralatan produksi modern yang akan mengurangi penggunaan tenaga kerja
-          Ketidaksesuaian antara ketrampilan pekerja yang sebenarnya dengan ketrampilan yang diperlukan dalam industri-industri

Akibat buruk pengangguran
Ditinjau dari sudut individu, akan menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial yaitu:
-          Mengurangi pengeluaran konsumsinya
-          Mengganggu taraf kesejahteraan keluarga
-          Menimbulkan efek psikologs yang buruk atas penganggur dan keluarganya

Ditinjau dari sudut agregat: Apabila keadaannya sudah sangat buruk, maka:
-          Akan terjadi kekacauan politik dan sosial
-          Menimbulkan efek yang buruk kepada kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang

Masalah kenaikan harga/inflasi


Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.

Tingkat Inflasi
-          Tingkat inflasi rendah, berkisar kurang dari 2% - 3%.
-          Tingkat inflasi moderat, berkisar 4-10%.
-          Tingkat inflasi tinggi (sangat serius), berkisar lebih dari 10%.

Faktor-faktor penyebab inflasi
Apabila perekonomian sudah mendekati tingkat penggunaan tenaga kerja penuh,  inflasi disebabkan oleh:
-          Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa.
-          Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah

Faktor lain:
-          Kenaikan harga-harga barang yang diimpor
-          Penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti dengan pertambahan produksi dan penawaran barang
-          Kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat dari pemerintahan yang kurang bertanggungjawab

Akibat buruk inflasi
-          Inflasi akan cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat
-          Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin memburuk apabila inflasi tidak dikendalikan
-          Mengurangi investasi yang produktif
-          Mengurangi ekspor
-          Menaikkan impor
-          Sehingga kecenderungan tersebut akan memperlambat pertumbuhan ekonomi

Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran (Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran)


Perekonomian terbuka adalah suatu perekonomian yang mempunyai hubungan dengan negara lain, terutama dengan menjalankan kegiatan ekspor dan impor. Selain itu juga terdapat investasi untuk aliran modal dengan negara lain.

Kebaikan dan keburukan perekonomian terbuka
Kebaikan perekonomian terbuka
-          Ekspor, akan memperluas pasar barang buatan dalam negeri dan memungkinkan perusahaan-perusahaan dalam negeri mengembangkan kegiatannya.
-          Impor, dapat memberi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi. Industri-industri dapat mengimpor mesin-mesin dan bahan mentah yang diperlukannya.

Keburukan perekonomian terbuka
-          Impor yang berlebihan dapat mengurangi kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen menggunakan barang luar negeri dan tidak menggunakan barang buatan dalam negeri
-          Akan terjadi lebih banyak pengangguran
-          Implikasinya modal dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, maka akan  terjadi ketidakseimbangan antara pengaliran uang dari dalam ke luar negeri. Sehingga cenderung menurunkan nilai mata uang domestik

Efek dari defisit neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dna dari dalam negeri ke negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.

Pembayaran-pembayaran yang dilakukan meliputi:
-          Penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa
-          Aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri
-          Aliran ke luar dan aliran masuk modal jangka pendek (misalnya mendepositkan uang di luar negeri)

2 neraca penting dalam neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan.
-          Neraca perdagangan, menunjukkan perimbangan antara ekspor dan impor.
-          Neraca keseluruhan, menunjukkan perimbangan antara keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri

Defisit neraca pembayaran adalah pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri. Hal ini disebabkan oleh impor melebihi ekspor dan pengaliran modal yang terlalu banyak ke luar negeri.

Efek buruk defisit neraca pembayaran
-          Sebagai akibat dari impor yang berlebihan, mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen lebih memilih menggunakan barang impor daripada barang dalam negeri
-          Harga valuta asing meningkat dan menyebabkan harga barang-barang impor bertambah mahal

-          Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun dapat mengurangi kegairahan pengusaha-pengusaha untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha yang baru 

 ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI ATAU INDIKATOR MAKROEKONOMI:
1.       Pendapatan nasional
Menggambarkan tingkat produksi negara yang dicapai dalam satu tahun tertentu dan perubahannya dari tahun ke tahun. Peran penting pendapatan nasional adalah  menggambarkan:
-          Mengukur prestasi kegiatan ekonomi
Produk nasional atau pendapatan nasional adalah nilai-nilai barang dan jasa yang diproduksi suatu negara dalam suatu tahun tertentu.
Produk Nasional Bruto (PNB) adalah produk nasional yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara suatu negara.
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah produk nasionalyang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi di dalam negeri (milik warga negara dan orang asing) suatu negara.
Kesimpulan: PNB dan PDB pada hakikatnya merupakan ukuran mengenai besarnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa.
-          Tingkat pertumbuhan ekonomi
Menghitung pendapatan nasional riil yaitu PNB atau PDB dihitung menurut harga-harga yang berlaku dalam tahun dasar. Nilai yang diperoleh dinamakan PNB atau PDB menurut harga tetap yaitu harga yang berlaku dalam tahun dasar. Tingkat pertumbuhan ekonomi dihitung dari pertambahan PNB atau PDB riil yang berlaku dari tahun ke tahun.

Contoh:
Produk Nasioal Bruto Negara A tahun 2002 bernilai 120 triliun rupiah dan meningkat menjadi 126 triliun rupiah pada tahun 2003. Berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2003?

Jawab:


-          Tingkat pertambahan kemakmuran
Dihitung dengan cara menghitung pendapatan per kapita di berbagai tahun.

Contoh
Tahun
PNB Riil
Jumlah Penduduk
2002
120 triliun
12 juta
2003
126 triliun
12,2 juta
Berapakah pendapatan per kapita tahun 2002 dan 2003 dan berapakah kelajuan pertambahan kemakmurannya?

Jawab:




Sumber:
Sukirno, S. (2006). Makroekonomi Teori Pengantar Edisi 3. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

RINGKASAN MATERI AKUNTANSI

A.       PENGERTIAN AKUNTANSI 1.        Menurut AICPA (Accounting Institute of Certified Public Accountant) : Akuntansi adalah seni penc...